Sunday, April 29, 2012

Anti-sosial

bismillah ...

Terkadang, aku benci menjadi seorang anti-sosial. Kemudian aku masuk ke dalam keramaian, memcoba bersosialisasi. Lalu aku lupa betapa aman-nya menjadi seorang anti-sosial. Aku tidak ingin ikut larut dalam keramaian ini. Saat ini, kalau bisa, aku ingin menjadi anti-sosial sebentar saja, merasakan sepi yang entah nikmatnya datang darimana.

Semangat Maya, mata yang kian mudah memanas itu, mari basuh dengan senyum.

Thursday, April 26, 2012

Another Deadline

bismillah ...

Kekusutanku kemarin terbayar malam ini, meski belum terurai. Terbayar oleh kemenangan tim basket putra TIN (Teknologi Industri Pertanian) atas SIL (Teknik Sipil dan Lingkungan). Meskipun bukan untuk memperebutkan posisi pertama. Entahlah. Di awal SIL memimpin jauh 8-0, kemudian skor mengimbang begitu saja 13-13, sampai 17-17. Aku lupa total skor akhirnya, hanya saja aku bersyukur. Tim TIN bermain benar-benar total, dan sepanjang pertandingan aku hanya berdoa agar permainan mereka terbayar. 

Bersamaan dengan berjalannya pertandingan, pikiran baru muncul. Aku rasa terlalu banyak pikiran di dalam otakku. Pikiran satu ini mengenai deadline laporan yang harusnya dikumpul besok. Tanpa pikir panjang aku mengirim BBM singkat ke PJ praktikum.

"lobi kaka nya pliiiiiiiiiiiiiiiiiis"
"kaka siapa?"
"kaka tepepeeeeeeeeee"
"oh bentar2"

Kemudian aku latihan aerobik, dengan perut yang melilit--yang masih berlangsung saat ini, welcoming the D day. Dua orang anggota kelompokku yang lain 'seperti' sudah tidak peduli. Kami semua memang memiliki jadwal yang sangat padat minggu ini. Lalu di akhir pertandingan, PJ yang juga menonton di gym saat itu bilang bahwa pengumpulan laporan diundur satu hari. Ini sangat melegakan. Setidaknya aku bisa bernafas.

Aku ingat seusai praktikum Gambar Teknik, kadiv mengingatkanku untuk segera menyelesaikan logo, another deadline. Sketchbook A4 yang sudah turun ke tangan 'atasan' juga sudah di'otak-atik', dan masih saja dibilang "gambarnya kayak gambar anak kecil". Apapun.

Aku rela tidak menggambar apa yang sebenarnya ingin aku gambar, hanya untuk menyelesaikan 'gambar anak kecil' itu. Aku juga sudah berulangkali bilang "cari aja orang lain".  Tapi 'atasan-atasan'ku menolak. Rasanya pingin terjun dari tebing lalu menabrak lautan.

Ya, ini berlebihan. Aku tau. Maaf.

Wednesday, April 25, 2012

Another #galaudetected

bismillah ...

Apakah ini salah satu cara pelarian untuk memenangkan logika?
Menangkal sugesti yang tidak pernah diundang?
Meredam perasaan yang harusnya tidak pernah muncul?
Menolak setiap kenyataan yang kian mendekat?

Apa yang harus aku lakukan?
Ketika aku merasa kumpulan kupu-kupu terbang di dalam perutku,
Ketika mercon mulai menyala di dalam dadaku,
Ketika kunang-kunang memenuhi malamku,
Ketika burung-burung berkicauan di dekat telingaku,
Ketika kau mulai meramaikan bunga tidurku, mengambil peran utama.

Kemudian aku mengingat tempatku,
Kemudian aku mengingat tempatku lagi,
Mengingat tempatku yang biasa lagi,
Tapi ini menjadi sulit.

Aku hanya berharap masa libur cepat datang,
Dan hal semacam ini cepat berlalu.

Satu Jam Tigapuluh Menit

bismillah ...

Pagi-pagi, aku bersyukur masih bisa membukakan mata. Kemudian pikiran bercabang kemana-mana. Aku kusut sejak kemarin. Otak memerintahkan raga ini untuk pulang. Pulang ke rumah.

Melalui track yang biasa, aku melihat matahari terbit darmaga pagi ini sangat cantik. Tepat seperti kuning telur berwarna oranye, tanpa mega, hanya matahari. Aku bisa berlama-lama menatap si matahari beberapa detik. Matahari terlalu cantik untuk kekusutanku hari ini.

Jalanan sangat sepi, kemudian aku fokus kembali pada jalanan. Aku tentu saja ingat hari ini bukan hari libur, hari ini hari rabu dengan jadwal kuliah siang hingga sore, besok kamis jadwal kuliah pagi sampai siang, dan ada praktikum sampai sore. Tapi ragaku tetap menurut saja pada otak yang sudah memanggil-manggil rumah. "Aku harus ke rumah," begitulah.

Di tengah perjalanan ini, aku terus berpikir. Berpikir tentang semua pikiran yang membuat kusut, berusaha mengurainya kembali. Berpikir dari banyak sudut pandang, mungkin kekusutan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan dilihat dari satu arah. Sudah berpikir banyak, aku kembali kepada jalanan, mencoba menikmati suasana jalan raya, menikmati hembusan angin kaya oksigen yang menusuk tulang, dan menikmati rasanya akan segera sampai ke rumah.

Jalanan bertambah padat dengan banyaknya volume kendaraan yang berbanding lurus dengan mendekatnya waktu jam kerja. Jalurku yang arahnya meninggalkan Bogor, lebih dominan padatnya. Berisi orang-orang yang ingin cepat-cepat pergi ke kota, menjemput rezeki.

Kemudian aku berpikir lagi. Mencoba memanfaatkan durasi perjalanan selama satu jam tigapuluh menit. Menyetir Legend. Kesendirian yang paling aku sukai, yang paling nyaman digunakan untuk berpikir, sendirian. Aku ingin cepat pulang ke rumah. Menyicipi masakan mama, memanggil "Mama, mama, mama" tanpa henti, dan kemudian Mama membalas "Sayang, sayang, sayang". Tidur seranjang dengan kakak yang tertidur pulas karena lelah bekerja, dengan suhu pendingin ruangan paling rendah kesukaanya, kemudian aku tidur sambil menggigil, tapi terasa hangat. Menjahili adik. Menjahili dia yang belajar di kamar, mengisolasi diri. Kemudian dia akan meninggikan suara "Kalo ada Kamay aku ngga bisa belajar!", lalu aku akan menindih tidur buku-bukunya, dan dia akan menggerutu, dan sepuluh menit kemudian aku mengalah keluar. Bermanjaan dengan Bapak, menonton tivi berdua di ruang tivi, mengomentari apa saja yang kita tonton, mengomentari suara yang keluar dari kamar adikku, apapun itu.

Kalau bisa memilih, aku ingin terus berada bersama keluarga kecil ini. Sedikit massa dengan kehangatan yang luar biasa. Dibanding bersama keramaian seperti biasa, tapi terasa dingin. Tapi pilihan tetap harus dipikirkan secara jangka panjang. Apa yang aku pilih saat ini akan berpengaruh jauh bertahun-tahun ke depan.

Kemudian aku kembali ke jalanan. Di jalan raya, tiap milidetiknya berpotensi kecelakaan. Jalan raya itu keras, kawan. Beberapa hari lalu temanku harus dijahit telunjuk kannannya karena kecelakaan, di sekitar track yang suka kulewati. Dia masih beruntung dibanding pengendara motor di depannya yang terpelanting jauh dari motornya. Sepanjang perjalanan sudah dua bangkai kucing tergelatak dijalanan yang kulihat dan juga hanya kulewati sambil meringis. Orang mana yang tega melindasnya kemudian berlalu tanpa merasa berdosa. 

Aku teringat cerita Bapak yang melindas kucing kecil dengan roda mobilnya di depan rumah, kemudian beliau turun keluar dan mengubur si kucing kecil terlebih dahulu. Kemudian melanjutkan perjalanan. Entahlah, nurani manusia kadarnya sudah berkurang, kah?

Dan, cerita ini semakin panjang. Satu jam tigapuluh menit menghasilkan cerita yang sangat panjang. Rasanya aku ingin membeli recorder, dan merekam setiap yang kupikirkan ke dalamnya.

Aku bersenandung, bernyanyi tanpa ada yang mendengar--Allah pengecualian. Rumah sudah dekat.

Friday, April 20, 2012

Sudut pandang

bismillah ...

Misi kita sama, tapi visi dan persepsi kita beda.

Mindset

bismillah ...

For some case, gue harus ubah mindset gue. Ngga cuma masalah 'santai tapi target tercapai'. Ini beda. Ini masalah seorang ekspresionis yang harus kawin dengan aliran naturalisme. Seorang imajiner yang harus kawin dengan realita. Dan ini 'terlihat' sulit.

Gue semacam dikejar-kejar deadline tak berujung. Berkali-kali gue kerja dan berkali-kali 'atasan' gue ngga puas. Ngga ngerti lagi.

Berkali-kali gue atur mindset kalo 'yes, he said just get it slow, do as what you want' tapi se-'do what you want'-nya gue sama sekali ngga nembus target. Kalo pake analogi pebisnis, klien gue ini klien super perfeksionis, atau kemampuan gue yang ngga nyampe.

Sebenernya di sini gue ngga maksud ngedumel atau ngeluh. Cuma gue agak sensi aja sama gue yang ngga sukses-sukses sama kerjaan ini. Justru yang kayak gini malah ngasah gue untuk out of the box. Gimana caranya supaya gue ngga berpikir seperti  gue biasanya berpikir. Gue harus nyampe ke pikirannya si 'atasan' gue ini. Gimana caranya supaya gue bisa berjalan di track yang sama kayak si 'atasan'.

Bagaimanapun, gue harus bisa. Gue udah super-ngebet-pake-banget buat merealisasikan kerjaan ini. Yah seperti keliatannya, progress mampet di bagian gue. Selamat. Deadlinenya, seharusnya, minggu ini.

Friday, April 13, 2012

Love The Trees

bismillah ....


Lately I'm doing some projects. Mohon doanya aja supaya jalan dan sukses, aamin.

Percaya ngga sih pohon itu sumber kehidupan? Dalam konteks yang luas, kiasan ini bener banget. Sederhananya, bayangin kalo di bumi kita ngga ada pohon? Naudzubillah. Iyap, sebagai pecinta mereka yang berperan sebagai produsen di rantai makanan, gue cuma pengen bilang, Let's love the trees!

Not just planting them once a while, but let them life!

Iya, ikut tanam seribu pohon, tapi abis itu besoknya ngga dirawat. Hehe sorry. Udah start yang bagus kok ikut tanam seribu pohon, tapi lanjutkan! :)

Malu kan melulu harus dibilang 'mulai dari yang kecil'. Inget loh mahasiswa. Walaupun ngga ada salahnya memulai hal yang kecil dari sekarang, kalo emang belum memulai apapun sebelumnya.

Let's love the Earth not just when Earth Hour comes. Earth Hour is supposed to be everytime!





p.s. Kenapa ya gue belum puas-puas sama teknik pewarnaan gue? Lebih cantik aja kalo ngga diwarnain, contohnya yang di atas. Terus akhirnya kata temen gue "ngga usah diwarnain, May".

Thursday, April 12, 2012

When the night comes

bismillah ...


"When the night comes, imaginations drive me to the top where it used to be."

Last midterm test, tomorrow. Wish us luck.



"Music" sketch still


Finishing, using drawing pen 0.3 0.2 and 0.1


Coloring, using Adobe Photoshop CS3, using tools such as brushes, blur, and layers


Pesenan, hehe tapi belum ada mood warnainnya

Tempatku

bismillah ...


Selalu ada masa ketika aku jenuh dan berjalan jauh meninggalkan tempatku yang biasa
Ada masa ketika aku menemukan hal yang baru dan kemudian menyukainya
Ada masa ketika aku terlarut dengan hal yang aku sukai, terhipnotis, kemudian tenggelam
Ada masa ketika aku jatuh
Dan selalu ada masa ketika aku menemukan jalan pintas kembali ke tempatku yang biasa

Logika selalu berkelak ini adalah sugesti atau semacam halusinasi
Tapi kenyataan juga berkelak dengan menggiring serta alam semesta

Ya, tempatku yang biasa hanya penuh dengan tawa dan tangis yang bukan untukku
Tapi logikaku tidak pernah cukup kuat untuk meninggalkan tempat itu



#galaudetected

Wednesday, April 11, 2012

Bersyukur

bismillah ...

Today was so amazing. I mean 'amazing'. So I should thank to Allah. Alhamdulillah. Yeah, what ever happened to you, me, us. We should thank to Allah. Remember? We can say alhamdulillah for every rizqi that Allah gave. And we should say astagfirullah and being patient if we got bad things. That two different ways are about the same meaning, giving thank to Allah.

In a simple way, today's exam, which is Gambar Teknik, was soooo 'amazing'. Understand what I mean? No? Okay. Because of that I was little bit down. Not too down, just down. But the past is what we don't have to regret, rite?

The same thing goes to our family in Aceh and other Pacific ocean place. The earthquake was at 3.30 pm today. It's while me and my friend finished the exam. We are all sad on the same time, but in the different reason. And this is what I mean for giving thank to Allah. Even when that exactly time I haven't known about the earthquake yet, but I do thank to Allah for ending my exam today--and made it to just two subjects left. And I hope our family in Aceh never judge Allah for every single disaster they had. Instead thank Him. With being patient and never get down like what I did, just because of an exam.

Yeah we will always get an 'exam'. Yeah I should thank Allah so much more. Alhamdulillah.

Ya Allah thanks for taking care my family there in Aceh and other place that included. Please don't warn us with any disaster. But if that's the only way, please let us accept that easily and get up faster. Thanks Ya Allah.

Let's send Al-Fathihah for our beloved earth. For our beloved persons. For our family. Al-Fathihah ...

Tuesday, April 10, 2012

Currently Mood: Flat

bismillah ...

Ngga bisa dipungkiri, ujian DRB (Dasar Rekayasa Bioproses) hari ini subhanallah supernya. Untungnya bukan gue doang yang ngerasa kayak gitu. Tapi emang jujur, gue baru belajar efektif itu paginya, sedangkan ujian tadi jam setengah dua siang--soalnya malemnya ... Bayangkan ngebutnya kayak apa dengan materi sekelas biologi kaya metabolisme mikroba, regulasinya, mikrobanya, enzimnya, imobilisasinya, dan kawan-kawannya.

Hipotesis gue ada yang salah dan ada yang bener sih. Salah karena ternyata Bu Dosen ngga ngeluarin soal pilihan ganda kayak ujian DTM lalu. Ternyata isian dan essay, yang manggil banget pengertian kita tuh sampe mana tentang rekayasa bioproses. Alhasil dengan maksa ngarang, dua nomor dengan poin lima harus melayang. Rasanya ngga bisa ngarang itu ... ilmiah men ilmiah.

Benernya adalah persiapan gue bener kurang maksimal. Dan hipotesis bener ini sama sekali ngga bisa dibanggakan. Gue tegaskan, gue bukan tipe SKS. Gue ngga kuat nelen materi banyak dalam satu tegukan. Alhasil terjadi lah 'ini tadi gue baca tapi ...'

"Yah apapun. Semoga nilai gue bisa lebih bagus dari yang gue perhitungkan." - tweet pasca ujian DRB.

Dan semoga ngga ada pencilan nilai tinggi, please solidaritas please. Amin.


Dan, sempet-sempetnya gue narsis sebelum berangkat ujian -__- nais.

Monday, April 9, 2012

Kepo

bismillah ...

Sesungguhnya kepo itu tidak sehat. May, besok itu ujian DRB loh.

Saturday, April 7, 2012

Sunset

bismillah ...

Baru baca materi Peralatan Industri Pertanian, baru baca. Sedangkan materi Dasar Rekayasa Bioproses super, dan Manajemen Lingkungan Industri berbahasa inggris. Super.


Permainan warnanya masih kurang, honestly


Oke. Semangat. Masih ada malem ini, hari minggu, dan senin shubuh. Semoga.

Thursday, April 5, 2012

Half Face

bismillah ...


Mmm .. beberapa hari lalu gue pake gambar gue buat displaying picture (dp) profil BBM. Terus pas hari selanjut-selanjutnya gue ganti, eh ada yang pake dp gue yang hasil gambar gue itu :(. Sedihnya adalah ngga bilang-bilang dulu orangnya. Mungkin gue juga sih yang salah, pake-pake sembarangan.

Tadinya mau gue diemin aja. Tapi perasaan gue udah ga enak duluan. Sedih aja. Akhirnya gue chat deh sama temen gue itu.

"Mmm itu gambar aku loh yang kamu pake hehe"

Terus dia cuma bales,

"Iya bagus aku suka :p"

Yah udah deh pasrah, terus-terusannya dia izin sih boleh ngga dipake buat dp, ya gue bolehin aja lah ngga enak (jadi gue yang ngga enak -_-).

Itu subuh-subuh gue liatnya. Niat mau belajar tapi langsung sedih kepikiran, ngga konsen deh (ngeles). Dulu pernah macem gini juga. Tapi yaudah lah, ambil positifnya, anggap aja artwork gue emang udah cukup bagus buat dipake orang. Hehe.




Wednesday, April 4, 2012

Such in A Good Mood

bismillah ...


sketch still


Ngga tega sebenernya mau finishing pake drawing pen nya ahaha. Rada maksa gambar cowonya, masi belajar.

The Script

bismillah ...

Akhir-akhir ini sering banget baca potongan lagunya The Script-The Man Who Can't be Moved.

"How can I move on, when I've been in love with you"

Yuk, nyanyi bareng~

Sunday, April 1, 2012

13333

bismillah ....


KYA KYAA KYAAA!

I'm the 13333rd or (-th?) visitor!




Yeah i love 3 anyway. THREE! :3



ps.
Thanks for I Fatkhatul Zulfa (Ine/Unyu) for this :D
visit her, dear guys :)

Music is A Friend

bismillah ...





This wave is getting bigger. Dangerous, actually.

Sketchbook

bismillah ...

Gue bisa nge-delay kantuk, lupa rasanya sakit punggung kelamaan duduk, dan lupa waktu, dengan cuma coret-coret di atas kertas sketchbook.

Quote of The Day

"Mau banget tau ya?"
"Mau tau banget?"