Sunday, April 28, 2013

Renungan Malam

bismillah...

Halo! Selamat tengah malam. Akhir-akhir ini lagi seneng banget 'ngepoin' si anaknya motivator jebolan IPB yang kece. Si anak ini, Mbak deh, yang umurnya kurang-lebih 1 tahun di atas gue, punya segudang pengalaman yang Subhanallah banget. Salah satunya adalah going abroad. Ah, gue punya mimpi juga untuk at least liburan abroad. Study abroad will be sooo much better. Amin. For further stories you can visit nadhira-arini.blogspot.de. I learn and imagine much from her :), thanks Mbak. 

What I learn the most is 'there will be no success without sacrifice'. Mungkin gue akan melihat 'Waa seru banget', 'Waa keren banget', and another 'Waa'. But, ada beberapa cerita Mbak Dhira yang kelihatan banget dia berjuang di situ, alone, I mean, her with our Greatest Allah. Dimanapun kapanpun dia merasa sendiri, dirundung masalah, segala macem gangguan, yang dia tuju cuma Allah. Sebuah potret remaja seumuran gue yang jarang gue temuin. Sebuah potret yang memiliki prinsip, mimpi, dan cita-cita yang jelas, terarah. Beda banget sama gue yang super males, dan melangkah masih malu-malu mau kemana. Bad but that's the reality.

Terkadang gue berpikir, 'Ya Allah, is this really what I want?' dan berakhir pada keputusan untuk ikhlas dan selalu berprasangka bahwa this is what I need and Allah give that. Whatever happened, that's what Allah want me to accept. Tapi terkadang, 'melangkah masih malu-malu' dan 'super males' itu ngga hilang-hilang. Everyone told me that gue salah jurusan. Segala macem FSRD diungkit-ungkit. Iye gue pengen tapi jaman gue mahal banget itu dan ga ngerti masalah beasiswa kalopun ada. Udah lewat, plis hati gue milik Teknologi Industri Pertanian sekarang.

Disini lah gue tersentak, 'Aaah...' ya, gue hanya belum punya cukup prinsip, mimpi, dan cita-cita yang jelas untuk menghilangkan sifat males gue dan sifat malu-malu melangkah gue. Gue punya passion yang ngga pernah gue perjuangkan. Ngga seperti Mbak Dhira. Akhir-akhir ini apa yang sangat pengen gue lakukan adalah cuma cepet lulus, tanpa mendeskripsikan dengan jelas seperti apa. That's why gue kuliah ya kuliah, nugas ya nugas, udah gitu aja.

Harus ada sesuatu yang gue ubah. Harus ada sesuatu yang gue lakukan.
Once more, bismillah.

Tuesday, April 9, 2013

Sebuah Monolog Awal Tahun

bismillah...

Awal tahun 2013,

Aku memejamkan mata, angin pelan-pelan menghembus wajahku, membawa udara hangat dan sedikit bau air laut. Sinar matahari keras-keras menusuk kulit wajahku cepat ketika aku menengadahkan kepalaku ke atas, mengadu matahari. Rasa-rasa panas menusuk mulai bermunculan, aku cukup merasakannya di wajahku, dan kurasa merah muda pelan-pelan menghiasi wajahku. Kepanasan. Tapi aku mulai menikmati sengitan-sengitan yang mulai bermunculan itu. Suara gemericik air laut yang bertabrakan dengan perahu motor yang sedang kunaiki, hembusan angin hangat di atas laut siang hari, dan sinar matahari terik yang tidak ada matinya. Semua terlalu nikmat.



Pelan-pelan aku membuka mataku. Silau. Cepat-cepatku pindahkan pandanganku ke depan. Suara motor perahu membisukan suasana perahu yang penuh obrolan teman-temanku yang bersamaku saat itu. Aku seperti menikmati semua saat itu, hanya untuk diriku. Sepanjang penglihatanku hanya ada hamparan karpet biru yang bergejolak dan berbuih, sesekali terlihat gundukan tanah  yang sangat jauh, ya, itu daratan. Di atas karpet bernama laut itu ada banyak gulali-gulali putih bertebaran bernama awan, dan background biru cerah bernama langit.



Semua indraku terlalu menikmati.

Pelan-pelan aku gerakkan tanganku ke bawah, menampar permukaan laut, menimbulkan gemericik air yang bertabrakan dan mulai membasahi wajahku yang kepanasan. Air laut berpapasan dengan ujung-ujung kulitku, memberikan stimulus yang terasa hangat. Aku pejamkan lagi mataku.

Andai kamu ada bersamaku saat itu. 

Sunday, April 7, 2013

Project Number Six: Border That Corner

bismillah...

You know, that when you are in midterm/term test week, you will have more time to spent with. Sleep more than daily, watch movies (or I say dramas) than daily, and another quality time thingy. This is what you have to be grateful for. In a week of midterm test. 

I admit that I am the person who have so much hobbies. I fall in love with camera when first I use it. Yeah film-camera that my Uncle has when I was in my elementary age. I like to try capturing something weird, like these pictures for examples, I remember the old time when my Mom said ''you are supposed to capture person, not something like that, that is camera's for.'' But sorry Mom, I'd like to say no. I am the one who will capture every moment that I want to save besides in my own memory. If I want, I prefer to take picture of person more than just one capture, just to save the moment, at the moment.

In my free time or when I'm bored, I like to draw something or editing something with Photoshop or write something or making something (like flanel-doll that I made). But lately, I prefer to spent my free time to sleep. This is what I hardly to accept. But when test-week comes, I will have more free time and I use it to do what I used to do :)

Here they are my weird way of capturing photos. Yeah, I just feel like there is a beauty of these photos.



 


Project Number Five: Rock-OK-Rocks!

bismillah...

Fiuuh... Finally one of my assignment lab report has finished, All Praises to Allah. 

So, I'm in the mood to post landscape photos, lately. And actually these are included in my Bali's projects. Well the name is inspired by One-ok-rock, but yeah I use it because it sounds cool, not because I know the band what like. Hehe :p Taken at Dreamland beach. Here they are...






Isn't those rocks more than just OK? What a beautyyyy!


Yeah, UV-light absorption! Gosong!

Saturday, April 6, 2013

Project Number Four: Cliff and The Deep Blue Sea

bismillah...

Ah what a quite long time not to give this blog a beautiful pictures of landscape. Here it is, I named this 'Cliff and The Deep Blue Sea' and yeah it is a part of wonderful Indonesia, Bali Island. First I saw those scenery I feel like I wanna jump and get drowned. Isn't it seem cool, and somehow... fresh?





Subhanallah, lukisan Allah memang TOP! :D

Nikmat

bismillah ...

Ah Subhanallah. Alhamdulillah Ya Allah. Nikmat ini begitu terasa nikmatnya ketika saya tidak meminta namun dikasih.

Sore ini, setelah pergi ke luar kosan di tengah ngerjain laporan karena diserang kelaparan, pulang-pulang setelah selesai makan handphone tiba-tiba geter (karena selalu dipasang geter).

"May, Bapak udah kirim ***ribu. Jangan lupa sholat." Subhanallah. Bapak ngerti aja anaknya ndak punya duit lagi di ATM, Alhamdulillah.
"Alhamdulillah. Bapak tau aja aku ngga punya uang :D Makasi ya. Siap! Ini lagi libur dulu sholatnya. Bapak sama mama jangan lupa jaga kesehatan."
Dan kalimat tersebut dibalas Bapak dengan "Ok". Hehe.

Nikma-nikmat macem gini itu terasa lebih dari pada nikmat yang kita minta-minta. Sesuatu yang kita butuh tapi ngga kita minta dan tiba-tiba dikasih tuh rasanya Subhanallah banget. Emang Allah paling The Best! Ini baru nikmat yang kita sadari, belum yang kita ngga sadari kayak kesehatan. Kita mungkin tanpa sadar ngga pernah meminta untuk setiap hari diberi kesehatan. Kita mungkin juga lupa untuk bersyukur atas itu. 

Baru saja kemarin saya merasakan nikmat sakit yang begitu luar biasa. Setengah hari, kurang lebih 12 jam saya tidak bisa beraktifitas seperti biasa karena menahan rasa sakit yang luar biasa itu. Meski setiap bulan harus menerima nikmat itu, tapi berat juga. Banget. Saya sadar, saya memang jarang meminta secara langsung diberi nikmat sehat, tapi Allah kasih itu sampai saat ini saya sehat kembali. Alhamdulillah.

Saya memang jarang meminta. Sekalinya minta rasanya aneh menunggu-nunggu untuk dikasih. Meskipun tetep kalo akhirnya dikasih ya bersyukur, kalo ngga ya coba lagi. Haha. Canda. Kalo dikasih ya ngga maksa juga. Eh tetep lo ya, kalo kita ingin sesuatu mintanya ke Allah, jangan ke yang lain. Ya seperti yang dibilang-bilang sepuh, harus dibarengi usaha riil juga permintaan kita itu. Ah Subhanallah post #mentoringstyle kali ini.

Terima kasih Ya Allah. Maaf kalau Maya akhir-akhir ini kurang beryukur, kurang sedekah, dan kurang sunnah juga.

Friday, April 5, 2013

Suatu malam di bulan Februari

"Pasir Pantai Tidung, Pantai Kuta, dan Pantai Dreamland. Harus berapa banyak pasir pantai lagi yang saya tulisi?" - Suatu malam di bulan Februari.

Wednesday, April 3, 2013

Pelarian, Moodbooster, Milad, dan Yang Disana

bismillah...

Lagi di tengah-tengah belajar PPIC buat UTS besok. Ngga fokus. Materi masih banyak. Baru beres Forecasting. Perasaan masih was-was ngga tenang belum kepegang semua materinya, tapi ngga mau nyerah, ngga tau kenapa. Lagi-lagi nyerempet tengah malem. Hem. Maaf yah blog, akhir-akhir ini isi tulisan ngga mutu. Semuanya pelarian. Sampe ngga ada yang baca gitu kayanya, haha.

By the way, moodbooster siang ini Kak Velly, asisten praktikum Pati Gula kelompok gue, P4. Sendirian ke Lab DIT buat ngegiling pati beras ketan yang musti dikeluarin dulu dari blower. Pas nanya blender sekalian nunjukkin hasilnya ke Kak Velly yang lagi grasak-grusuk sama penelitiannya, terus Kak Velly bilang, 
"Bagus nih hasilnya."
"Tapi ada yang kayak item-item gosong gitu, Kak."
"Ngga papa, nanti kan kecampur."

Ngga lagi gimana-gimana sih, tapi ya makasih aja Kak Velly :). Ohiya, Kak Velly dulu galak sama jutek banget ampe ngeselin pas jadi auditor Hagatri, ngga kebayang ternyata baiknya begini, haha.

Jadi inget kemarennya. Temen gue, Muklis milad, tapi belum gue ucapin. Tapi gue terlanjur denger pas Bu Ega sama satu orang yang ngga gue kenal ngomongin Muklis ulang tahun, ga enak deh ngga ngucapin. Jadi pas di Lab DIT abis nyuci rendeman air pati ketan dan Muklis lagi ngurusin gaplek sekalian deh.
"Muklis selamat ulang tahun ya."
"Makasi ya."
"Kadonya udah ya, doa."
"Yaudah saya doain semoga doa nya--"
"Tapi boong, aku belum doain apa-apa deng, hehe nanti yah."

Haha jadi berenti. Maaf ya Muklis, doanya disini deh. Semoga sehat selalu, dimudahkan segala urusannya, rejeki lancar supaya bisa nikah muda, semakin amanah lagi mimpin BEM nya, PL lancar, IP 4, ngga nunda-nunda ngerjain laporan, semua yang baik-baik deh. Amin.

Dan yang disana, jaga kesehatan ya. Makan teratur, istirahat cukup. Semangat UTS nya.

Tuesday, April 2, 2013

Gloom-gloom

bismillah...

Halo, lewat tengah malam. Sepertinya jam terbang gue di blog akhir-akhir ini ya jam seginian. Baiklah. Tapi kali ini ngga diganggu sama delusi, soalnya gue udah tidur dulu tadi. Apasi.

UTS bentar lagi loh, yah bisa dibilang besok kalo sekarang udah terhitung Selasa. Kabar baiknya adalah minggu ini UTS cuma dua hari, empat hari sisanya minggu depan. Kabar agak-kurang-sedikit baiknya adalah minggu ini mata kuliah dewa yang diujikan. Kadang gue bersyukur merhatiin dosen pas di kelas, Alhamdulillah, itung-itung kayak udah belajar. Kayak.

Tanggal-tanggal awal bulan gini sebenarnya masuk waktu Maya bagian galau. Biasa, hormon. Yah kadang gue suka risih aja musti banget PMS ada. Soalnya kalo ngga PMS ya ngga gitu. Ngga inget-inget situ, ngga seolah-olah kangen situ. Gitu.

Pokoknya semoga UTS sukses, UAS sukses, PL sukses, seterusnya sukses. Amin. Ya Rabb, ridhoilah kami, pliiiiiis.

Jangan lupa makan, istirahat, ibadah, dan belajar. Jadi anak baik.

AH. Baru inget. Tadi tuh mau cerita tentang underestimated-underestimating, coy. Jadi begini. Gue mungkin sering diremehkan, langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja. Maksudnya bukan candaan yah, itumah tidak terhitung. Tapi pernah satu kali jleb sekali, didukung oleh hormon yang lagi ngga toleran saat itu. Emosi aja.  Tapi ngga ngapa-ngapain juga. Ya emosi aja. Entah apa yang ada dipikiran orang itu, dan juga gue. 

Pas orang itu pergi, datang lah teman gue yang lain. Iya yang tadi temen gue. Sebelum gue jadi ngapa-ngapain, langsung gue tanya temen gue.
"Kalo lu kesel, apa yang lu lakuin?"
"Diem aja."
"Oke."
Saat itu, gue ikutin langsung apa kata temen gue. Gue takut dibawah tekanan emosi, gue malah jadi ngapa-ngapain. Akhirnya gue malah beneran diem aja. Dieeeeeeeeeeeeeem aja. Iya diem aja. Sampe gue tenang dan bisa melanjutkan aktivitas. 

Tapi, karena agak sedikit membekas, jadinya suka keinget aja. Yah kadang, kita ngerasa diremehin ya karena kita ngga terima aja. Ya gak sih? Kalo kita ikhlas diremehin juga kita ngga akan ngerasa kayak diremehin. Gue mungkin juga sering meremehkan orang, kebanyakan tidak sadar dan tidak langsung, karena gue hampir tidak bisa menyebutkan contohnya. Mungkin gue terlalu nyebelin jadi orang itu ngga bisa nahan-nahan unek-uneknya lebih lama lagi. Atau mungkin orang itu lagi emosi. Dan gue juga lagi emosi. Jadi ya gitu.

Tapi, tetap. Gue setuju banget lidah lebih tajam dari pisau. Mungkin hal-hal yang gue remehin ngga ngelukain orang lain karena gue ngga ngucapin itu. Tapi yang terucapkan itu loh, hehe. Kadang feedback-feedback kayak 'Ngaca dulu mba, mas' 'Diliat dari manenye gue begitu' dst suka timbul. Dan feedback lain kayak 'gue buktiiin gue ngga kayak gitu'. Be positive ae lah.

It's hard to be a sinless human, but it's okay to try. 
It is what make us alive. Being underestimated.