bismillah...
Halo! Selamat tengah malam. Akhir-akhir ini lagi seneng banget 'ngepoin' si anaknya motivator jebolan IPB yang kece. Si anak ini, Mbak deh, yang umurnya kurang-lebih 1 tahun di atas gue, punya segudang pengalaman yang Subhanallah banget. Salah satunya adalah going abroad. Ah, gue punya mimpi juga untuk at least liburan abroad. Study abroad will be sooo much better. Amin. For further stories you can visit nadhira-arini.blogspot.de. I learn and imagine much from her :), thanks Mbak.
What I learn the most is 'there will be no success without sacrifice'. Mungkin gue akan melihat 'Waa seru banget', 'Waa keren banget', and another 'Waa'. But, ada beberapa cerita Mbak Dhira yang kelihatan banget dia berjuang di situ, alone, I mean, her with our Greatest Allah. Dimanapun kapanpun dia merasa sendiri, dirundung masalah, segala macem gangguan, yang dia tuju cuma Allah. Sebuah potret remaja seumuran gue yang jarang gue temuin. Sebuah potret yang memiliki prinsip, mimpi, dan cita-cita yang jelas, terarah. Beda banget sama gue yang super males, dan melangkah masih malu-malu mau kemana. Bad but that's the reality.
Terkadang gue berpikir, 'Ya Allah, is this really what I want?' dan berakhir pada keputusan untuk ikhlas dan selalu berprasangka bahwa this is what I need and Allah give that. Whatever happened, that's what Allah want me to accept. Tapi terkadang, 'melangkah masih malu-malu' dan 'super males' itu ngga hilang-hilang. Everyone told me that gue salah jurusan. Segala macem FSRD diungkit-ungkit. Iye gue pengen tapi jaman gue mahal banget itu dan ga ngerti masalah beasiswa kalopun ada. Udah lewat, plis hati gue milik Teknologi Industri Pertanian sekarang.
Disini lah gue tersentak, 'Aaah...' ya, gue hanya belum punya cukup prinsip, mimpi, dan cita-cita yang jelas untuk menghilangkan sifat males gue dan sifat malu-malu melangkah gue. Gue punya passion yang ngga pernah gue perjuangkan. Ngga seperti Mbak Dhira. Akhir-akhir ini apa yang sangat pengen gue lakukan adalah cuma cepet lulus, tanpa mendeskripsikan dengan jelas seperti apa. That's why gue kuliah ya kuliah, nugas ya nugas, udah gitu aja.
Harus ada sesuatu yang gue ubah. Harus ada sesuatu yang gue lakukan.
Once more, bismillah.