Tuesday, June 11, 2013

Praktik Lapang, Sebuah Cerita Panjang

Bismillah...

Semester enam adalah musim bagi mahasiswa TIN untuk move-on dari segala kegalauan dini saat tingkat departemen. Jika boleh berlebihan, di tingkat tiga semester genap, mahasiswa teknologi industri akan mendapat banyak tekanan. Tekanan horizontal, vertikal, entahlah. Hanya saja tekanan seperti datang dari segala arah.

Bagi mereka yang tidak bisa mengatur, minimal, pikiran saja, mereka akan tumbang. Sedikitnya sekitar 5 mahasiswa tahun ini yang harus bedrest paling sedikit seminggu. Mereka yang mulai capek dan tidak ingin memaksa fisik akan menggunakan alternatif titip absen atau sekedar madol. Sialnya, saya adalah sebagian besar mahasiswa yang berada pada komunitas kedua, kalo ngga TA ya madol. Sederhana, ngga pengen sakit aja karena capek batin dan fisik.

Tekanan paling besar terasa saat sesi UAS, alias setelah beres UTS. Tanggung jawab untuk segera mendapatkan perusahaan tempat praktik lapang, ditambah dua praktikum mandiri pembuatan produk inovasi, laporan yang tidak ada habisnya bahkan sampai saatnya UAS tiba, presentasi final ASPK yang membuat sebagian besar mahasiswa begadang hampir setiap hari. Dan semakin tertekan lagi ketika mahasiswa mulai mendapat kabar baik dari perusahaan tempat mereka mengajukan proposal, sedangkan kita termasuk yang belum. Harus mondar-mandir telepon dan kirim surat serta proposal ke perusahaan lainnya. Berdoa semoga tidak ada trial ke sekian.

Saya adalah sebagian kecil yang terselamatkan di detik-detik terakhir deadline. Masih memegang sekian tanggung jawab tugas dan laporan. Saya bersama dua teman saya pergi ke sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi pintu ekspor di daerah Gunung Putri. Berawal dari ditolak perusahaan daging olahan, perusahaan susu, dan perusahaan makanan ringan kelas kakap, akhirnya saya sampai disini.

Berkali-kali pikiran "kenapa yang lain gampang banget dapetnya..." walaupun banyak juga yang ditolak seperti saya. Alhamdulillah, saya diterima di perusahaan pintu ekspor tersebut dengan topik pengawasan mutu. Satu tekanan mengendur dan hilang. Tapi, cerita praktik lapang ini menjadi lucu ketika teman saya yang diterima di perusahaan makanan ringan berbicara bahwa HRD ternyata masih memberikan kesempatan untuk PL disana. Ah... Saya tidak mungkin tidak tahu berterima kasih untuk melepas surat penerimaan dari perusahaan yang sudah menerima saya. Batin hanya bilang, ' belum jodoh '. Yah, sepertinya begitu.

Sebentar lagi. Sebentar lagi akan banyak cerita di akhir Juni sampai pertengahan Agustus. Akan banyak cerita setelah sesi UAS berakhir. Jadi, mari bantai UAS sebelum melanjutkan perjalanan! :D

No comments:

Post a Comment