Friday, November 9, 2012

Freelancer, Will I?

bismillah ...

A : May, tahun ini ikut Himpro?
Maya: Engga ah.
A : Ikut BEM?
Maya: Engga deh.
A : Terus?
Maya: Jadi freelancer aja. Haha.

Semuanya gara-gara saya ngga bisa membelah diri, hehe. Maksudnya, terlalu banyak hal yang tidak bisa kesampaian untuk dikerjakan semuanya. Ngga tahu sayanya yang ngga berkapasitas atau memang benar-benar terlalu banyak hal.

Pertanyaan di atas itu sebenarnya ngga cuma seorang aja yang nanya. Tapi tetap jawabannya sama. Mungkin dengan pilihan seperti itu saya akan kehilangan cukup banyak pelajaran kalau tidak mencoba benar-benar turun lapang ke organisasi, kalau diterima, kalau. Tapi saya juga tidak ingin mengulang kejadian tahun lalu, hehe. Ditolak. Bukan berarti saya baru mencoba sekali lalu gagal sekali lalu tidak mencoba lagi. Hanya saja seiring dengan berlalunya waktu saya menemukan hal-hal baru yang kalau dihitung-hitung optimalitasnya terhadap saya (keluarin jurus anak TIN) justru lebih worth ketimbang ikut organisasi. Entahlah, mungkin saya bisa salah, karena semuanya toh hanya kemungkinan, probabilitas. Probabilitas yang mempunyai nilai.

Saya, jujur, merasa lebih dari cukup dengan hanya berpartisipasi dalam kepanitian-kepanitiaan. Dan mulai mengambil kesimpulan-kesimpulan "Oh begini toh jadi ini" "Oh begini toh jadi itu". Dan dengan kapasitas saya, saya merasa cukup. Cukup untuk berada dalam dimensi yang seperti itu, dan waktunya beralih dan mencoba dimensi yang baru.

Dimensi baru itu muncul ketika saya bertemu dengan orang-orang yang menyadarkan saya atas kapasitas lain yang saya punya. Yang bahkan saya sendiri, sampai sekarang, belum punya cukup keberanian untuk  percaya dan merasa benar-benar memiliki kapasitas yang dimaksud. Dan, bagaimana cara lain untuk melakukan aktualisasi terhadap hal itu kalau saya tidak mencoba? Akhirnya saya memutuskan untuk mulai bergerak ketika orang-orang itu mulai 'membantu mengarahkan jalan' saya.

Maya: Kapan kita maju? 
B: Ayo.
Maya: Ada orang lain yang mau ngajak gue join juga.
B: Yaudah gimana kalo lo jadi freelancer aja? Independen.

Dan kata itu muncul, beberapa bulan yang lalu.

Sesungguhnya, selalu ada hal-hal dan kemungkinan-kemungkinan tertentu yang kelewat perhitungan, dan datang pada saat kita sudah menentukan apa yang ingin kita lakukan. Saya sebut sebagai hal tidak terduga, yang selalu saya lewatkan, bahkan lupa untuk diperhitungkan. Namanya juga tidak terduga -_-. Tapi, menurut saya, 'level' kita akan naik ketika kita bisa menyelesaikan hal tidak terduga tersebut. Walaupun, saya sendiri tidak bisa menilai level saya sudah naik sejauh mana, atau malah ngga naik-naik. Namun, secara tidak langsung, sebenarnya, kita bisa merasakan. Secara tidak langsung bisa merasakan, hmm, gimana ya? Jadi bingung sendiri -_-. Ya begitulah.

Mungkin saya bukan seorang idealis, tapi saya merasa cukup punya rencana-rencana seperti halnya seorang idealis. Terkadang berjalan kemana kaki melangkah, atau terkadang berjalan ke arah-arah yang diperhitungkan dulu sebelumnya. Karena ketika kita berjalan terlalu cepat, ada hal-hal yang bisa saja terlewat. Sebaliknya, ketika kita berjalan terlalu lambat, hal-hal di depan yang mungkin akan hilang bahkan  sebelum kita sampai untuk sekedar melihatnya.

Ini jadi ngalor ngidul ngga ya? Haha. Intinya, begitulah. 

No comments:

Post a Comment