bismillah ...
Those are photos when our boat leaved Muara Angke and heading to Tidung Island.
Perjalanan bermula pada sekumpulan TIN plus satu bocah Menejemen yang ngidam liat laut, gue salah satunya. Setelah tiga hari jor-joran sama MPF dan satu hari Open House jurusan, malemnya langsung packing seadanya dan tancap gas ke stasiun kota Bogor menuju stasiun Jakarta Kota, lanjut ngangkot. Jam 11 malem, kita ber-18 udah nyampe di pom bensin Muara Angke, bingung mau nunggu jam 5 pagi sambil ngapain akhirnya kita makan mi cup instan. Bu koordinator trip kita kali ini, Yati, inisiatif nelpon EO dan akhirnya kita dibawa ke kapal yang bakal dipake buat nyebrang pagi nya, dan menginap disitu.
Oya kenalin, yang ikut ada gue, yati, egi, anoy, devi, tiara, tiya, ria, ichul, wenny, elok, nirwan, rohim, yoga, jalal, sony, hijran, dan si anak Mene, wibih.
Karena pada seret energi, akhirnya pada tepar. Sisa gue, tiya, tiara berpujangga di atap kapal, sama lupa siapa aja yang milih buat ngabisin malam sambil main kartu. Pas itu tiya tiara berkonspirasi, biasanya gue cuma jadi pendengar setia mereka berpunjangga. Akhirnya gue ngeluarin satu bait, mungkin pertama dan terakhir. Soalnya gue ga bakat.
"Detik aku melihatmu, detik mata kita bertemu, detik itu juga, aku milikmu." Dan mereka hening.
Dari atas atap kapal gue ngerasain tidur beratapkan langit, berselimutkan bintang-bintang, dan diterangi cahaya rembulan #tsah. Akhirnya jam setengah dua pagi kita tumbang dan memilih ngisi energi juga.
Shubuhnya, abis sholat, Hijran nunjukkin barisan bintang, kalo ngga salah yang berderet tiga itu namanya Orion. Lupa yang lain. Penumpang lain mulai menuhin kapal pas udah terangan. Matahari udah lumayan tinggi, akhirnya kita berangkat, sekitar jam 7.30. Yak, itu foto-foto detik meninggalkan Muara Angke. Gue bahagia. Iya, belum sampe aja gue udah seneng banget.
Saat itu gue berujar dalem hati, "Laut, soon!"
No comments:
Post a Comment