Tuesday, April 9, 2013

Sebuah Monolog Awal Tahun

bismillah...

Awal tahun 2013,

Aku memejamkan mata, angin pelan-pelan menghembus wajahku, membawa udara hangat dan sedikit bau air laut. Sinar matahari keras-keras menusuk kulit wajahku cepat ketika aku menengadahkan kepalaku ke atas, mengadu matahari. Rasa-rasa panas menusuk mulai bermunculan, aku cukup merasakannya di wajahku, dan kurasa merah muda pelan-pelan menghiasi wajahku. Kepanasan. Tapi aku mulai menikmati sengitan-sengitan yang mulai bermunculan itu. Suara gemericik air laut yang bertabrakan dengan perahu motor yang sedang kunaiki, hembusan angin hangat di atas laut siang hari, dan sinar matahari terik yang tidak ada matinya. Semua terlalu nikmat.



Pelan-pelan aku membuka mataku. Silau. Cepat-cepatku pindahkan pandanganku ke depan. Suara motor perahu membisukan suasana perahu yang penuh obrolan teman-temanku yang bersamaku saat itu. Aku seperti menikmati semua saat itu, hanya untuk diriku. Sepanjang penglihatanku hanya ada hamparan karpet biru yang bergejolak dan berbuih, sesekali terlihat gundukan tanah  yang sangat jauh, ya, itu daratan. Di atas karpet bernama laut itu ada banyak gulali-gulali putih bertebaran bernama awan, dan background biru cerah bernama langit.



Semua indraku terlalu menikmati.

Pelan-pelan aku gerakkan tanganku ke bawah, menampar permukaan laut, menimbulkan gemericik air yang bertabrakan dan mulai membasahi wajahku yang kepanasan. Air laut berpapasan dengan ujung-ujung kulitku, memberikan stimulus yang terasa hangat. Aku pejamkan lagi mataku.

Andai kamu ada bersamaku saat itu. 

No comments:

Post a Comment