Saturday, March 14, 2009

Empati

bismillah .

yaa, setelah sejenak menenangkan diri, gue mulai berfikir tentang apa yang akan gue post hari ini.
yaak ! gotcha! empati
empati sama apa yang telah terjadi, melanda kehidupan remaja temen-temen gue yang lagi melakukan peralihan dari fikiran masih sebatas anak SMP menjadi remaja pelajar SMA yang lagi galau (jiiiaaah) sama kehidupan akan adaptasinya tentang peralihan tersebut.

yaak, empati sama kehidupan percintaan khas peralihan remaja mereka. cukup menyakitkan tapi memiliki sejuta rasa kasih sayang (eeehm, yang merasa , diem aja. please)

sebelumnya, maaf banget kalian harus dibicarakan , tapi jujur gue lagi empati sama kalian, jiaaaah.. ga ada maksud lain, suerrr!

kisah pertama, yang lagi IN banget di kelas

"prince and princess"
mereka dua manusia yang menjadi satu (aaamiiin...) tapi terpisah sebuah tebing curam, sehingga kalau melakukan perjalanan, sama-sama sejalan tapi ngga bisa berdampingan . pasti usaha untuk menguatkan hatinya tuuh susah (sok tau lu may! emang.), iya. tapi emang risih untuk melampiaskan rasa sayang tanpa status yang jelas. yaah, sudah lah, jangan cerita terlalu jauh. yang pasti ''cinta mereka berdua cuma mereka berdua yang tau'', (dikutip khusus dari si prince). satu kalimat dari gue tanda empati gue tuk kalian. "semoga mendapat apa yang terbaik untuk kalian" :)

kasus empati gue yang lain sebenernya banyak, guenya aja yang males ngetik, tunggu yaa, lagi nginget-ngiget nih. hmmmm ...

empati sama masa lalu gue yang 'agak' suram yang terus berlanjut hingga kini ku masih berpijak. ( e e e -_-)

"anak yang teraniaya"
dulu waktu gue masi bayi, adalah kisah aniaya gue yang pertama, usia gue sekitar 2-3 bulanan lah, masi ngga berdaya tertidur di atas springbed yang empuk. waktu itu gue yakin gue lagi tiduran sambil melihat dengan cengo apa yang ada di sekeliling gue, tapi tiba-tiba "BUUUK, BUUK, BUUK!" tebak apa yang terjadi? sekeliling gue menjadi gelap, ternyata dan tak disangka-sangka 4 buah bantal besar segede badan gue waktu itu betengger tak bergerak diatas badan gue, daaan "BEEK!" anak seberat 12 kilo (atau berapa kek anak seumuran SD) , MENDUDUKI GUE! tepatnya genjot-genjotan. daan, anak itu adalah kaka perempuan gue yang sangat 'pintar', dia punya inisiatif bermodal satu pertanyaan. "bagaimana membuat gue nangis dengan baik?" , tapi jujur sang anak perempuan itu sedih menelan kenyataan setelah bantalnya dibuka , gue NGGA NANGIS SAMA SEKALI , betapa bangga (ralat, ngga bangga) saya. jujur waktu itu sebenernya nyokap gue lagi nyuci piring di dapur, jadi dia ngga tau. kasus ber"perikemanusiaan" ini terbongkar cuma-cuma, setelah kaka gue cukup umur , kira-kira 17 tahun lah. alhasil gue ngga bisa marah. bayangkan. BAYANGKAN! betapa teraniaya gue dulu.

yaap, semuanya terus terjadi sampai ku tumbuh beranjak dewasa. bayangkan sekarang kaka gue berkoloni dengan ade perempuan gue. begini kisahnya ,

hari itu dari pagi jam 6-an ampe sore jam 3-an, gue sibuk di sekolah secara waktu itu yaa gue lupa kenapa sore banget, pulang-pulang langsung tidur dan jam 6-an sorenya , maghrib lah, dengan tak berdayanya dua anak perempuan sangar itu mendobrak kamar gue dan menyalakan lampu gue, menarik bantal gue, memukul-mukul gue dengan bantal-guling bau pesing (ngga kok, steril), nyanyi-nyanyi dengan suara riuh, menggelitiki gue yang terkapar ngga berdaya, dan baru bener-bener selesai kalo gue beranjak dari kasur kesayangan gue. emang sih waktu itu nyokap-bokap emang nyuruh tuh anak 2 bangunin gue tapi itu lebih kepada tindakan 'aniaya' daripada membangunkan gue.

tapi positifnya, gue yakin hari itu mereka kangen gue, karena seminggu pulang larut terus. love you 'crazy' sists.

yaaak, anak sebaik apa yang ngga empati dengan hal seperti ini? yaaaap.. itulah gue, empati terhadap sesuatu yang pantas di-empati-in. yaa iyaa laah please deh. ahaha..

dan satu hal lagi, watak empati ini turun dari nyokap gue, beliau selalu ber-empati terhadap segala hal, dari tukang jualan yang keujanan, sampe tukang jualan yang lagi panas-panas tapi jualanya ngga ada yang laku. yaap, love you mom, much!

dan satu hal lagi, kehidupan SMA gue, ngga lepas dari 'aniaya' sahabat-sahabat gue.
love you all, gue tau itu tanda mereka sayang sama gue. wakakak

No comments:

Post a Comment